Diary
Terdiamku di sudut kamar ini ,
(klik,klik,klik) terdengar jelas dan nyaring oleh telingaku, terasa cepat
melaju berpacu dengan jantungku, mata sayupun menyaksikan, menyaksikan putaran
jarum terkecil dan terpanjang dalam lingkaran yang menempel di dinding kamarku
ini. Hari kemarinpun sama, waktu memang terasa begitu cepat. Tapi, tapi tidak
terasa nyata seperti sekarang ini, detik hari ini berbeda dengan hari kemarin,
telinga, jantung dan mata yang menjadi sayu, telah merasakan kenyataan semua
ini. Waktu adalah uang, lebih sering disebut orang “ time is money “, mungkin
salah menurutku karena nyatanya, jangankan detik, menit, apalagi jam, semua
waktu tak dapat ditukar dengan uang, meski uang yang di sodorkan berjuta-juta,
atau berapapun. Waktu tak dapat seenaknya berhenti, ia tak mengenal kata lelah,
ia berjalan konstan, tak pernah menghiraukan sekelilingnya. Tak pernah kasihan
dengan mempercepat diri kepada orang-orang
yang melewatinya dengan kesedihan, tak pernah ikut bahagia dengan
memperlama kebahagiaan yang orang-orang sedang lewati dengan kesenangan,
mungkin semua itu karena, waktu adalah kehidupan “time is life” semua cerita
ini aku alami, aku rasakan dan akan aku hadapi. Semua setelah aku tau kenyataan
yang harus aku alami, hanya aku yang tau tentang semua ini, jangankan orang
lain, orang-orang yang aku sayangpun mereka belum tau dan tidak akan aku
beritau. Tapi Tuhan begitu adil, Dia menunjukan isyarat kepada orang-orang yang
aku cintai dan aku menyaksikannya, mata mereka sayu saat aku melihatnya dengan
genangan air yang seolah bermuara dimatanya, entah mungkin semua itu menunjukan
apa yang akan terjadi kepadaku. Semua jawaban ini muncul dari tadi sore ,
setelah kedatanganku detik itu kerumah sakit untuk diperiksa , atas keluhanku
beberapa hari ini sering sakit kepala meskipun dari sejak aku menginjak sekolah dasar sudah merasakan penyakit ini .
Akan tetapi rasa sakit ini sangat amat kecil , saat ku dengar hasil pemeriksaan
dokter , semua sudah ada dipuncak acara , aku divonis terkena kanker otak dan
beruntungnya aku takan lama lagi merasakan rasa sakit ini karena tanpa kusadari
waktu aku untuk tertawa , waktuku untuk melihat senyum cantik mama , merasakan
kasih sayang mama , mendengar ocehan mama , merasakan marahnya mama , ceramahan
setiap hari pun akan berakhir seiring berakhirnya rasa sakit di kepalaku ini
.Bersamanya kuhabiskan waktu , senang terlahir darinya , rasanya semua begitu
sempurna , sayang sebenarnya untuk mengakhirinya .
Tapi aku sadari mungkin ini suatu keadilan dan
keyakinan aku lebih baik menutup kehidupanku duluan , daripada aku melihat
dengan mata kepalaku sendiri orang yang aku sayangi perempuan terhebat , pergi
meninggalkanku . Aku yakin aku takkan kuat melihat semua itu , ini semua lebih
baik , dan aku harus meyakinkan semuanya . Semua karena penyakit ini sudah
sangat parah , dan dokterpun heran kenapa aku masih bisa bertahan dalam keadaan
ini , padahal sebenarnya cairan itu sudah mengumpul dikepalaku dan harusnya aku
sudah tiada , karena itu pula dokter sudah angkat tangan , dan pilihan untuk
memperbaiki keadaan aku di anjurkan melakukan operasi di Singapore , sayangnya
biaya nya takan mencukupi , meskipun seluruh keluargaku menjual kepunyaan
mereka , dan itupun hanya untuk menambah beberapa hari kehidupanku. aku hanya
berkata ia pada dokter itu , aku akan pergi ke Singapore untuk berobat ,
padahal tidak sama sekali aku berniat tentang semua itu . Aku terus bertanya
dalam hatiku , Apa yang orang akan lakukan jika mengalami kenyataan ini ?
sungguh malang nasib orang-orang yang mengetahui kematiannya sudah didepan mata
, seolah olah mereka tahu kematiannya sendiri . Dulu aku sering melihat
kejadian kejadian ini , dan aku selalu berkata bodoh jika orang itu pasrah
menunggu kematiannya tanpa berobat atau pun tanpa melakuakan usaha . Dan
mungkin semua perkataan itu harus aku telan kembail , karena , memang sulit
dalam keadaan terjepit seperti ini , mungkin ini memang pilihan yang terbaik .
Jarum jam telah menujukkan waktunya
untukku tidur , keheningan inipun terasa , semua orang rumah telah tertidur .
Tuhan jika aku tak bangun dari tidurku sekarang ini , aku mohon Tuhan , ampuni
segala dosa yang telah ku perbuat dan yang terpenting berikanlah kebahagiaan
kepada orang-orang yang aku cintai , karena aku belum sempat membalas semua kebaikan
mereka , jauhkan tangisan mereka dari jasadku , berikan senyuman mereka saat
mengiringi kepergianku untuk datang kesampingMu , yang utama bunda kumohonkan
padaMu , mudahkan hidupnya , hiasi hari-harinya dengan belaiMu , sucikan
tangan-tangan yang memegang erat haknya , terangi harinya dengan lembut
mentariMu , buka genggaman yang telah menjadi hak mereka. Akankah aku bangun
dari tidurku ? biarlah diary ini menceritakan semuanya pada mereka. Senyumlah
mama , papa , kaka , adik , honey carilah penggantiku dan tersenyumlah selalu .
Terimakasih atas kebaikan yang telah kalian lakukan , mama maafkan lah anakmu
ini . Assalamualaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar